Industri di Indonesia terus berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, untuk tetap bersaing di pasar global, para pelaku industri harus memanfaatkan data dengan baik. Memanfaatkan data untuk meningkatkan daya saing industri di Indonesia menjadi kunci utama dalam era digital ini.

Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, “Data merupakan aset berharga yang dapat membantu para pelaku industri untuk mengidentifikasi peluang pasar, mengoptimalkan proses produksi, dan meningkatkan efisiensi operasional.” Hal ini sejalan dengan pendapat CEO PT Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, yang menegaskan bahwa “Industri yang mampu memanfaatkan data dengan baik akan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan pasar dan teknologi.”

Salah satu contoh keberhasilan memanfaatkan data untuk meningkatkan daya saing industri adalah PT Astra International Tbk. Dalam laporan tahunan perusahaan, terungkap bahwa PT Astra berhasil meningkatkan efisiensi operasional dan meraih pertumbuhan yang signifikan berkat analisis data yang tepat. Hal ini menjadi inspirasi bagi pelaku industri lainnya untuk mulai memanfaatkan data sebagai salah satu strategi utama dalam meningkatkan daya saing.

Tak hanya perusahaan besar, pelaku industri skala menengah dan kecil pun dapat memanfaatkan data untuk bersaing. Menurut Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, “Pemanfaatan data dapat membantu pelaku industri kreatif untuk mengenali tren pasar dan mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.” Dengan demikian, pelaku industri kreatif di Indonesia dapat semakin bersaing di pasar global.

Dalam era digital ini, memanfaatkan data untuk meningkatkan daya saing industri di Indonesia bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Para pelaku industri harus terus mengembangkan kemampuan dalam mengelola dan menganalisis data secara efektif. Dengan begitu, Indonesia dapat terus bersaing di pasar global dan meraih kesuksesan yang lebih besar di masa depan.